Welcome To SMK TI PEMBANGUNAN
Sebelum Masuk Forum , Log in terlebih dahulu

Join the forum, it's quick and easy

Welcome To SMK TI PEMBANGUNAN
Sebelum Masuk Forum , Log in terlebih dahulu
Welcome To SMK TI PEMBANGUNAN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

translator

User Yang Sedang Online
Total 68 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 68 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 292 pada Mon Oct 28, 2024 9:51 pm

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Go down

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing  Empty Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Post by ardiancaisar Thu Jul 22, 2010 7:52 pm

Kalau anda lupa password bios dan pusing nebak-nebak password bios atau
meles untuk membuka coba aja tips berikut : metode ini untuk mereset
bios tanpa menyentuh hardwarenya.
sebeLumnya anda masuk ke command.com ==> star => run => ketik cmd
setelah itu masuklah ke drive C:\ kemudian ketik DEBUG
terus ketikan kode berikut :

=>70 2e
=>71 ff
Q

Perhatikan o merupakan hurur O kecil spasi juga di sertakan, setelah
itu restart ulang komputer anda, maka password BIOS akan hapus, jangan
kaget kalo tanggal dan jamnya kembali ke tahun pembuatannya ato tidak
sesuai dengan kenyataan.

sumber : kaskus
ardiancaisar
ardiancaisar
2nd Lt. Grade 2
2nd Lt. Grade 2

Zodiac : Gemini Jumlah posting : 282
Join date : 21.05.10
Age : 29
Lokasi : Soerabaya

http://www.ardian-caisar.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing  Empty Re: Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Post by ardiancaisar Thu Jul 22, 2010 7:53 pm

Masalah BIOS

Gejala : Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru
memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk
ke BIOS.

Solusi : Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis
Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu
tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat
merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang
biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan
tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi
Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika
Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim
ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya.
Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau
terbalik Posisinya.

Gejala : CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan
tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi : Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari
BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada
PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang
tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun
bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS

Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.

[AMI BIOS]

Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x :
Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate
A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang
dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios,
dan ganti dengan yang baru.

[AWARD BIOS]

Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak,
Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa
bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x
Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak
terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.

Batrey CMOS Rusak / Lemah

Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan
tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey
lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar
pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.

Solusi : Segera Ganti Batrey nya

Gejala : CPU yang sering Hang?

Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada
BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti
Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya
sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan
untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami
untuk dapat mengatasi masalah tersebut

Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?

Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang
rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya,
tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.

Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat

Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor
yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software
yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

Sumber http://harkam.wordpress.com
ardiancaisar
ardiancaisar
2nd Lt. Grade 2
2nd Lt. Grade 2

Zodiac : Gemini Jumlah posting : 282
Join date : 21.05.10
Age : 29
Lokasi : Soerabaya

http://www.ardian-caisar.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing  Empty Re: Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Post by ardiancaisar Thu Jul 22, 2010 7:53 pm

Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat
sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali
fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang
optimal, hasil kompromi keduanya.

Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga
mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan
terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU
(central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal
ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah
fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP,
dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding
DDR.


DI PERSIMPANGAN JALAN

Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba
memberikan penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal
dengan BIOS Anda.

Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini
dimungkinkan untuk lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja
dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas
juga pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan
mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.



Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan
kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh
kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.

Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih
meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu
yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan
sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya.
Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard
menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting
BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi penjelasan menu-menu “baru”
yang tersedia untuk BIOS sekarang.

PANDUAN, BUKU NANUAL

Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh
dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa
halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.

Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda
butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami
menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih
lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.


ISTILAH FUNGSI YANG BERLAINAN

BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware
yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable
Read-Only Memory).

Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu
sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya
hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian
besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.

Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award.
Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering
kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.

Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada
kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira
fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.


MODDING BIOS

Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun
dapat dilakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang
tepat.

Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan
modding BIOS. Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana.
Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para
produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan
beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.

Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana.
Seperti mengganti welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa
aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.

Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan
tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi
yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk
menjalankan fungsi tertentu.

Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS
yang disediakan dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk
yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama
sekali perihal update BIOS ini.


PROCESSOR & CPU FREQUENCY

Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat
menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau
CPU host clock.

Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu
khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru,
Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering
digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto.

CPU Frequency = ?
CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan
multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock.
Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.

Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat
hal ini tidak sesederhana dulu, waktu penamaan processor menggunakan
frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan
untuk setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya
pada situs resmi para pembuat processor. Setidaknya ini akan
menghindarkan kesalahan pada setting.
ardiancaisar
ardiancaisar
2nd Lt. Grade 2
2nd Lt. Grade 2

Zodiac : Gemini Jumlah posting : 282
Join date : 21.05.10
Age : 29
Lokasi : Soerabaya

http://www.ardian-caisar.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing  Empty Re: Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Post by ardiancaisar Thu Jul 22, 2010 7:55 pm

MENGANDALKAN SETTING AUTO

Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto
pada kebanyakan kasus memang yang terbaik. Kecuali karena satu dan lain
hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.

Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS
dengan spesifikasi processor yang digunakan. Pastikan nilai clock,
multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi
processor yang digunakan.

Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah
disarankan. Beberapa produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU
frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan
preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah
kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan
dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan dapat terjadi baik pada CPU,
maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.


RAM: DRAM TIMING SELECTABLE

Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang
terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca
informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable
Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed,
voltage interfaces, dan module bank.

Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting
BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya samasama mengacu pada SPD modul
yang terpasang.


HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN

Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.

CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses
pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut.

Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam
satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM.

DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write.

DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.


KENALI RAM ANDA

Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda
terpasang beberapa DRAM dengan kemampuan beragam, pilih modul DRAM
dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.

Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa
menggunakan beberapa utility system info yang dapat menjabarkan
spesifikasi detail DRAM.

Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan
spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh dengan kestabilan
sistem.

Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama
tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki
informasi yang lebih baik mengenai modul memory yang terpasang, mencoba
setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.


PROCESSOR: AMD CONFIGURATION

Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS paling dirasakan.

Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia
pada BIOS untuk motherboard dengan platform processor AMD. Lebih
khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model
Sempron).

Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan
sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada nama fungsi maupun
fasilitas yang tersedia.


HYPER TRANSPORT

Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai
berikut. Adalah penerapan interface high speed hubungan point-topoint,
menghilangkan masalah I/O bottleneck.

Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory
controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan menghasilkan
tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan
desain routing motherboard secara keseluruhan.

HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data
Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor pengali bus
processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat
mebiarkannya pada nilai auto. Jika tidak, sebaiknya samakan dengan
nilai faktor pengali processor.


AMD COOL‘N’QUIET

Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah
pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang dihasilkan, juga tingkat
kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi
AMD Cool‘n’Quiet dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.

Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan
produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada menu khusus yang
disediakan oleh produsen motherboard.

Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron
3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk dapat memfungsikan fasilitas
ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating
system dan CPU cooler yang mendukung teknologi ini.


PROCESSOR: INTEL CONFIGURATION

Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.

Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor
Intel jajaran tertentu. Jika processor dan motherboard yang Anda
gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

Hyper-Threading
Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya,
sekiranya Anda menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi ini.

MPS Version Ctrl For OS
Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang
diberikan kepada operating system. Pilihlah versi 1.4. Kecuali jika
Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa
menggunakan pilihan 1.2.

CPU Thermal-Throtling
Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain
meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga sedikit banyak akan
memperpanjang umur processor Anda.

Thermal Management
Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS Feature|CPU Feature.
Istilah ini menggantikan penggunaan istilah CPU Thermal-Throtling.
Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan
mulai pada era Intel Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama
Intel SpeedStep.

Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended
Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced Intel SpeedStep juga dapat
menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang
dihasilkan, ini juga menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF
processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.

Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya.
Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus VID, sesuai dengan tegangan
(volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan
clock ratio. Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor
dengan multiplier yang tidak ter-lock.


VGA: VGA TUNUNG

Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics
Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang memberikan bandwidth jauh
lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal
2,1GB/s, sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai
4 GB/s.

Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS.
Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya bisa dianalogikan
dengan fungsi pada AGP.

AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency
Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default
untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja pada 100 MHz. Jika
Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk
menentukan nilai saat menaikan kecepatan bus VGA ini.

AGP Transfer Mode
Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP
transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x, 4x, dan 8x. Untuk
interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.

PEG Link Mode
PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia
pada beberapa BIOS. Tergantung pada produsen motherboard, karena
menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua
motherboard dengan slot PCI-Express x16.

Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan
yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan Faster. Dan pada
beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock
maupun memory clock. Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi
ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.

AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length
Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size
secara spesifik berfungsi untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan
untuk AGP.

Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short,
dan Long. Gunakan pilihan Long, jika penggunaan PC Anda membutuhkannya
dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.


BOOT : QUICK BOOT

Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu.
Seperti bagaimana cara mengatur boot sequence. Saran kami tetap sama.
Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan
sehari-hari. Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan
sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda sesekali mengubah
boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.

Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk
mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan dijelaskan, setting
BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.

Tinggalkan Floppy Disk
Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus
tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah satu bagian boot sequence.
Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.

Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.

OPTIMALKAN FUNGSI

Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk
RAID, atau malah interface SATA RAID. Tidak ada yang buruk dengan hal
ini.

Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface
parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi RAID atau SATA yang
tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan
memperlambat proses booting.

Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses
POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa yang berjalan. Ini
adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.

Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2
detik. Tergantung pada waktu delay untuk deteksi harddisk dengan
interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya,
yang diperlukan adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals
pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus mematikan fungsi Silicon
SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum
menggunakan interface ini.


HARDISK: SETTING IDE SEQUENCE

Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya
mengatur hal yang satu ini? Memang relatif mudah, namun tidak demikian
dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru,
yang dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.

Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan
pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara default, harddisk yang
terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama
proses boot.

Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini
sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda diberikan kebebasan untuk
menentukan sesuai dengan penggunaan.

Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals.

Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan
sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan
di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.

SATA Mode
Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip
Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode.
AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI
mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya.

On-Chip Serial ATA
Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi
Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis
fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total
jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik
Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA
Only: SATA beroperasi pada legacy mode.

PATA IDE Mode
Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1”
connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel
(layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas
sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel.

PROCESSOR: DYNAMIC OC
Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu
saja dengan penamaan yang sedikit berbeda. Namun sebagian besar
memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting
overclocking, untuk memudahkan penggunaannya.

Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis,
menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara otomatis. Bahkan tanpa
memerlukan campur tangan dari penggunanya.


APALAH ARTI SEBUAH NAMA

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini
memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS, dikenal dengan nama ASUS AI
NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru -
AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent
Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi kedua. MSI memiliki
CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.

Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia
pada menu utama BIOS. Ada juga yang diperlukan sedikit penjelajahan di
dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.


PROFILE

Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking
yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan overclocking otomatis yang
akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat
pendukung lainnya yang digunakan pada
sistem.


UTAMAKAN KESTABILAN

Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error.
Dikarenakan keragaman komponen pada PC. Jika pada setting sebelumnya,
sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan
ke step di bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun
tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda terpaksa memilih
fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem
Anda tidak akan banyak gunanya jika tidak disertai dengan tingkat
kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem
yang sering crash.


PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS

Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC
Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka
sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.

Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda
tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba melakukan overclocking yang
berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.

Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?

1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan
sederhana. Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load
Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset
atau profile BIOS dengan setting default, yang akan memastikan sistem
dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya bagaikan
sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.

2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima tahun.

Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan
fasilitas khusus untuk hal semacam ini. Sebagai contoh, produsen yang
memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter
Recall), DFI dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang
menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa memudahkan
pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan
detail, dapat Anda lihat kembali pada buku manual yang tersedia di
paket penjualan.

3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu
mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah selanjutnya sedikit lebih
merepotkan.

Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk
melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case agar dapat mengakses
motherboard.

Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.

Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang
tidak tersedianya jumper Clear CMOS, meski Anda sudah mencari-cari
jumper clear CMOS.

Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru
Game Panel. Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button. Anda
dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.


MODDING BIOS

Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.

Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau
sekadar mengganti logo EPA (Environmental Protection Agency) Pollution
Preventer.

Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti
nama field menu pada BIOS, ataupun membuka menu yang tersembunyi pada
BIOS.

Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding
BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui segala risiko dan cara
penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.

Modding File BIOS
Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat
dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS yang sedang berjalan.

Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang
masih berupa file. Bisa didapatkan dengan cara men-download pada situs
produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update
BIOS).

Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya
berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat dilakukan dengan
mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia
dalam kebanyakan paket penjualan motherboard.

Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan
BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan Award Flash (Awdflash). Setelah
BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.

Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses
sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS yang sudah ter-modding.

Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih
dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file BMP, dengan kedalaman
warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran
gambar yang digunakan beresolusi kisaran 136x84 pixel.

Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard.
Namun kebanyakan hanya dikhususkan untuk mengganti logo boot screen
pada BIOS.

Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edu...s/epacoder.htm.


AWARD BIOS EDITOR

Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.

Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award
sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar tanggung jawab para
pemrogram BIOS.

Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri.
Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS. Termasuk nilai default
yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System
BIOS. Jika Anda pindah ke tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan
menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga
dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS.
Layaknya sebuah system tool yang banyak tersedia untuk operating system
Windows.

Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang
terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak kompatibel dengan
seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang
kompatibel dengan aplikasi ini, kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS
Anda.

Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.


FAQ: YANG HARUS DI KETAHUI SEPUTAR BIOS

Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS.
Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini.
Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini
terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan.

01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?

Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu
dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan
sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk
menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan
motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan
pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang
berbeda.

Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.

02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?

Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update
BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus
dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.

Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan
ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS.
Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan
harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.

Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat
dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup
yang tersedia pada motherboard Anda.

03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem
dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa
penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu
lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di
dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.

Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC.
Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan
sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses
boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.

Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan
sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan
PSU sudah beroperasi dengan optimal.

Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah
ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC
Anda.

04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan,
tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi
terbaru?

Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS
adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang
terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering
membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.

Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan
memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang
terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.

Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang
mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada
salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.

05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?

Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat
booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini "CMOS checksum invalid"
atau "Invalid configuration, run Setup", penjelasannya sangatlah
sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan
kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah
mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan
baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko
komputer.

Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa
motherboard menyediakan jumper clear password (CLR_PWD), yang dapat
menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu
ini, ada baiknya untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard
Anda.
Sumber : http://www.ketok.com/forum/viewtopic.php?p=460
ardiancaisar
ardiancaisar
2nd Lt. Grade 2
2nd Lt. Grade 2

Zodiac : Gemini Jumlah posting : 282
Join date : 21.05.10
Age : 29
Lokasi : Soerabaya

http://www.ardian-caisar.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing  Empty Re: Tips Membuka Password Bios Tanpa Buka Cashing

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik